News 

Fakta di Balik Panggung Megah Pembukaan Asian Games 2018, dari Keterbatasan Tempat Hingga…

Salah satu ikon yang menjadi sorotan masyarakat pada Pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta Sabtu (18/08) lalu adalah panggung yang artistik dan spektakuler. Panggung berukuran 120 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 26 meter tersebut menampilkan cuplikan alam Indonesia yaitu gunung, air terjun, dan hutan.

Tapi tahukah kalian kalau konsep ini lahir karena unsur keterbatasan dan harus dibongkar dalam waktu 60 jam? Berikut 5 fakta di balik kemegahan panggung Pembukaan Asian Games 2018.

1.Muncul dari keterbatasan tempat

Foto : https://id.asiangames2018.id/about/opening-ceremony

Direktur kreatif Pembukaan Asian Games 2018, Wishnutama mengatakan munculnya ide gunung sebagai latar panggung dan tempat berkobarnya api Asian Games tersebut bermula dari keterbatasan Stadion Gelora Bung Karno. Ia menjelaskan stadion GBK dibangun untuk perhelatan serupa pada tahun 1962 sehingga desain bangunan tergolong jadul. Atap GBK tidak mampu menopang beban yang terlalu berat sehingga pemasangan pencahayaan atau proyeksi dari atas tidak bisa terlalu banyak. Selain itu pertunjukan yang menggunakan tali untuk mengangkat penyanyi atau penari juga tidak dapat dilakukan. Jika ingin mewujudkan konsep tersebut biaya yang dikeluarkan cukup besar karena perlu penambahan alat untuk memperkuat atap stadion.

Untuk mengakali hal tersebut Wishnutama memutar otak dan lahirlah ide gunung besar menjulang tinggi sebagai tempat menyalanya api dari obor. Gunung tersebut juga berfungsi untuk menyembunyikan properti seperti bulan yang ukurannya tidak kalah besar.

2. Dibuat manual oleh pengrajin Bandung dan Jakarta

Foto: IG Story @rocidino

 

 

Panggung kolosal untuk pembukaan ajang olah raga bertaraf internasional ini dibuat secara manual oleh kurang lebih 350 pengrajin dari Bandung dan Jakarta. Panggung dengan luas sekitar 1.350 meter persegi dengan bentangan rumput 3 ribu meter persegi tersebut dikerjakan selama tiga bulan. Seorang tim dekorasi melalui akun instagramnya @rocidino -Rico Doni S- mengunggah proses pengerjaan panggung yang dilakukan secara manual dan detail. Properti tanaman yang digunakan merupakan perpaduan antara asli dan sintetis. Selain itu juga digunakan sekitar 140 ribu liter air untuk mengalirkan air terjun. Panggung tersebut berhasil mengundang decak kagum penonton opening ceremony Asian Games 2018 dan mendapat pujian dari netizen.

3. Menampilkan kekayaan alam Indonesia

Foto: liputan6.com

Kemegahan panggung yang menjadi center of ceremony tersebut memiliki makna yang menggambarkan kekayaan alam Indonesia. Mengusung 4 elemen yaitu air, tanah, angin, dan api dalam unsur panggung, penata tari, Denny Malik dan pengarah musik, Ronald Steven dan Addie MS menggarap apik pertunjukan-pertunjukan yang disuguhkan pada gelaran akbar tersebut.

Elemen-elemen tersebut memiliki filosofi seperti air yang menggambarkan samudera biru pemersatu pulau-pulau di Indonesia. Segmen tanah melambangkan ragam budaya, warna, ekspresi dan perspektif Bangsa Indonesia yang terjaga hingga ke masa kini dan dedikasi anak Indonesia kepada ibu pertiwi. Unsur angin mewakili leluhur bangsa Indonesia yang memiliki kebijaksanaan, kekuatan dan nasionalisme tinggi, dan mewariskan nilai-nilai bangsa dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sedangkan elemen terakhir, api,menjadi lambang semangat kompetisi Bangsa Indonesia.

4. Dibongkar dalam waktu 60 jam

Foto: Instagram @wishnutama

Selaku direktur kreatif pembukaan dan penutupan Asian Games 2018, Wishnutama dalam unggahan instagramnya menyebutkan timnya masih bekerja keras untuk membongkar panggung spektakuler yang digunakan para penyanyi dan penari tanah air pada Sabtu malam (18/08). Pembongkaran harus dilakukan dalam waktu 60 jam atau kurang dari 3 hari agar lapangan dapat digunakan kembali untuk perlombaan atletik Asian Games.

“Pada saat banyak orang memposting gambar-gambar indah panggung ini semalam, justru kami harus kerja keras membongkar panggung yang luar biasa menopang acara semalam dalam waktu 60 jam untuk kembali dijadikan lapangan atletik. Terima kasih sudah menjadi bagian penting dari acara semalam. Bye bye gunung #openingceremonyasiangames2018 #asiangames2018,” tulis Wishnutama pada akun pribadinya Minggu (19/8).

Dalam unggahan tersebut Wishnutama menampilkan foto-foto rangka gunung dan landscape tebing yang telah dibongkar. Alat berat tampak disekitar panggung untuk membantu proses pembongkaran.

Meski panggung sudah dibongkar, tapi kemeriahan pembukaan Asian Games masih hangat diperbincangkan netizen dalam dan luar negeri. (Penulis: Vemelinda)

Facebook Comments

Berita Lainnya

Leave a Comment