Uncategorized 

Anggrek Astuti Gelar Pameran dan Seni Instalasi Anggrek di Yogyakarta

Sekoci.net –  Pada era Tien Soeharto, istri presiden ke-2 Indonesia, bunga anggrek sangat popular hingga menjadi salah satu puspa pesona bangsa. Tetapi seiring berjalannya waktu anggrek menjadi semakin tidak popular
dikalangan anak muda. Masyarakat muda menganggap anggrek sebagai tanaman yang sulit hidup, rewel dalam perawatan, sulit berbunga dan mahal.

Di tengah menurunnya trend anggrek di kalangan masyarakat, Anggrek Astuti Jogja mulai diinisiasi pada September 2021, dan mulai terbuka untuk umum pada Januari 2022. Semangat awal terbentuknya Anggrek Astuti Jogja adalah mencoba mengaktualisasikan anggrek yang mulai outdated. Persepsi dan konsepsi tentang anggrek yang sulit di atas diperbarui dengan logika bahwa anggrek adalah tanaman tropis, dan Indonesia mempunyai lebih dari 5000 jenis species anggrek.

Menurut Hananda Hutami Putri, founder dan creative director Anggrek Astuti Jogja, Anggrek Astuti Jogja adalah sebuah laboratorium kreativitas yang menitikberatkan kepada Anggrek dan eksplorasinya.

“Saat ini kami berusaha terus mengkampanyekan anggrek sebagai Kebanggaan Nasional. Kami di Anggrek Astuti Jogja mencoba untuk bereksperimen dengan anggrek, sehingga tidak hanya menjadi komoditas nasional saja, namun juga sebagai karya seni dan produk budaya yang setara dengan bonsai, batik, dan keris. Kekayaan anggrek asli Indonesia yang luar biasa,” ujar Hananda saat di temui di Anggrek Astuti pada Sabtu 14 September 2024.

Anggrek Astuti Jogja pada awalnya ingin memperbaiki konsepsi tentang anggrek dengan cara memberikan edukasi yang baik tentang anggrek kepada siapa pun yang ingin mulai memelihara terutama pada kalangan muda. Edukasi ini tidak hanya mengenai perawatan tanaman saja, namun kami juga terus berekperimen dengan media – media tanam baru yang mengikuti gaya hidup masa kini yang semakin lama semakin terbatas, small dan fast living.

“Maka dari itu kami tidak pernah menyebut Anggrek Astuti Jogja sebagai taman anggrek atau nursery melainkan rumah dan galeri anggrek. Menjadi tempat untuk kami dan semua orang untuk bersama–sama mengembangkan ide dan gagasan baru tentang anggrek. Berawal dari pemikiran diatas semakin kami tumbuh, kami belajar banyak hal, dan semakin mengenal anggrek secara mendalam, semangat nasionalisme kami juga semakin tergugah. Banyak nya data yang menunjukan kekayakan anggrek nusantara membuat kami semakin larut dalam semangat untuk
mengobarkan dan menyebarkan berita tentang anggrek sebagai National Treasure yang merupakan kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Dimana keberadaannya harus dilindungi, dicintai, dan terus dikembangkan,” ujar Hananda.

Anggrek Astuti memiliki cita-cita besar yaitu Yogyakarta dapat menjadi pusat kebudayaan dan ilmu anggrek yang berkualitas dan dapat menggelar pameran anggrek bertaraf Internasional 2026. Sebagai bentuk sosialisasi dan mengkampanyekan gerakan tersebut, Anggrek Astuti Jogja bersama rekan-rekan penganggrek Yogyakarta mengadakan Pameran Karya Seni Instalasi Anggrek pada bulan Agustus dan September 2024, bertempat di Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta dan Benteng Vredeburg Yogyakarta. Pameran dengan Judul “Kehidupan harus terus tumbuh, jika tidak akan mati perlahan dan bersama-sama” berlangsung di Benteng Vredeburg Yogyakarta pada acara Vredeburg Fair #10 yang diadakan pada 4-8 September 2024.

Facebook Comments

Berita Lainnya

Leave a Comment